9/10/08

Hubungan Seks Pertama

Adanya mitos malam pertama terutama untuk kaum wanita dalam hubungan seksual pertama kali sangat beragam. Terutama untuk yang belum pernah melakukan seks pranikah. Apalagi jika pengetahuan seksual pasangan tak seimbang. Misalnya, suami pernah memiliki pengalaman praktis dengan wanita lain atau memperoleh fantasi dari film biru. Sedangkan sang istri buta sama sekali soal seks.

Malam pertama selain membahagiakan, biasanya juga menegangkan. Momok malam pertama lebih banyak dirasakan pihak wanita, ketimbang pasangannya mungkin saja benar. Akan tetapi, bukan tak mungkin, banyak juga kaum pria yang gelisah menghadapinya.

Bahkan, malu-malu memahami anatomi laki-laki. Wanita yang baru saja menyandang status istri ini merasa kaget dan takut . Ketika tiba-tiba berada dalam satu kamar dengan “makhluk asing” yang telah resmi menjadi suaminya. Agar momok menakutkan itu tak menjadi “tragedi” malam pertama, disarankan agar calon pengantin memperkaya pengetahuan seksualnya melalui buku, misalnya mengenai organ kelamin pria dan wanita.

Perihal malam pertama ini, kerisauan agaknya bukan melulu milik para (mantan) gadis. Pria juga banyak yang galau hati, khawatir tak bisa memuaskan istri. Bahkan ada yang ragu apakah ia bisa ereksi saat “pertempuran” kelak. Sebenarnya lebih kepada rasa malu, bukan rasa takut seperti pada wanita..

Pria dihantui rasa malu bila ia gagal menjadi pemimpin pada malam pertama. Itu menimpa mereka yang tak punya pengalaman seksual sama sekali. Sebaliknya, pria yang sebelumnya telah berpengalaman dengan wanita lain, yang timbul justru rasa penasaran, bagaimana rasanya jika dilakukan dengan pasangan sah, masih perawan pula.

Namun, bukan tak mungkin ia justru merasa kurang puas, sebab ia terbiasa menggauli wanita yang agresif dan dibayar untuk melayani misalnya, sementara istrinya hanyalah perempuan lugu yang tak tahu harus berbuat apa pada malam pertama. Sikap sang istri yang tak bereaksi terhadap rangsangan bisa jadi juga membuatnya kecewa.

Jadi, pria berpengalaman saja diganggu kegelisahan, apalagi pria yang masih kosong. Bagi pria, pengetahuan tentang wanita amatlah penting. Setidaknya memahami perbedaan anatomi alat genital pria dan wanita. Milik wanita, yang terletak “di dalam” dibandingkan dengan milik pria yang mentereng di luar, perlu perlakuan berbeda. Untuk buang air kecil saja, (organ genital wanita perlu) diperlakukan dengan lembut.

Puncak kekhawatiran pria, dalam menghadapi barang lembut milik istrinya di malam pertama, selain disfungsi ereksi (DE), adalah juga ejakulasi dini (ED). Sebenarnya, DE terjadi mungkin saja karena gugup hati, atau tak mengerti cara merangsang dan dirangsang, atau akumulasi rasa bersalah akibat sebelumnya suka main perempuan, dan sebagainya.

Sedang ED hal yang wajar, mengingat penis dalam proses adaptasi dengan vagina. Tapi mungkin kuncinya ada pada pengendalian diri, terutama mengendalikan nafsu birahi. “Pria memang harus panjang sabar, dan jangan egois,artinya, jangan cuma mengejar orgasme sendiri. Begitu ejakulasi, langsung balik badan, tak mempedulikan istri yang masih trauma dengan keadaan yang baru pertama dialami seumur hidupnya.

No comments:

Post a Comment