9/20/08

Kamasutra China : Seni Seks Erotika

Rahasia Seks dari Tiongkok Kuno bagian 5
Dinamika kehidupan seksual tergamblang dalam sastra Tiongkok, yang berkembang pesat terutama pada Dinasti Thang ( 618 - 907 M ), seperti Yi Xian Gu yang di tulis oleh Chang Wen-Cheng pada abad ke-7 Masehi. Karya sastra lain yang juga memuat hikayat penuh gairah adalah sebuah esai puitis karya Po Shieng-Chien, yang beberapa bagiannya mengisahkan tentang kejadian di malam pertama. Keunikan dari sastra erotis masa ini adalah cara penyampaiannya yang diungkapkan secara puitis dan penuh simbol tetapi tidak menyesatkan. Hubungan bersetubuh biasanya digambarkan secara puitis dengan istilah-istilah seperti " Awan dan Angin " atau " Perkawinan Naga dan Burung Fong ". Bahasa Simbol yang romantis juga dapat disimak pada petilan puisi berikut ini yang menggambarkan kisah adegan berhubungan seks antara Chiung dan Sheh Niang dalam " Yi Xiang Gu " ( A Visit to an Immortal Grotto ) :

"Ekornya tidak boleh bergoyang-goyang
Kepalanya jangan menghujam terlalu dalam
Peganglah cawanmu dengan kencang
Dangkal atau dalam sesuka hatimu "

Uniknya menakala masyarakat Tiongkok pada saat itu mulai " mengucilkan " para wanita dan menyembunyikan sejauh-jauh dari kehidupan seksual mereka, kaum sastrawan justru mengubah gaya penceritaan mereka menjadi lebih blak-blakan tanpa sisa. Contoh sebuah esai puisi karya PoShieng-Chien :

" Dia melumat bibir sang gadis dengan mulut,
Benaknya berkeliaran
Saling menyentuh hingga kepuncak kenikmatan
Sang pria menatap haru gerbang keperawanan sang gadis
Mulai sekarang mereka telah menjadi sepasang merpati
Menurut prinsip Yin Dan Yang "

Dua dari kitab erotik yang paling populer di Tiongkok adalah Jing Ping Mei ( Golden Vase Plum ) dan Hong Lou Meng ( The Dream of the Red Chamber ). Jing Ping Mei berkisah tentang teknik bercinta yang dipraktekkan oleh seorang sastrawan bernama Ximen Jing, penulis yang penuh gairah ini telah meladeni 46 wanita dan menyodomi dua asisten lelaki, Ximen Jing akhirnya menemui ajalnya karena hampir setiap hari berhubungan seks. Kitab Hong Lou Meng sementara itu lebih dikenal dari segi gaya bercinta yang romantis. Kitab erotik lainnya yang tidak kalah populer adalah Xuang Wu Phu, buku ini memiliki bagian-bagian yang spektakuler, misalnya pencontohan teknik transplantasi penis anjing pada sang tokoh utama.

Berbagai lagu rakyat yang dinyanyikan kaum petani pun menggambarkan dinamika kehidupan seks mesyarakat kalangan bawah, simak petilan lagu duka tentang seseorang yang ditinggal oleh sang kekasihnya :

" Kaki teratai emasku
mencengkeram sang kekasih mudaku
Dia mengangkat kaki kecilku tinggi-tinggi
Seperti sedang mengangkat akar teratai dari kolam keemasan
Lidah lembutku masuk ke bilik lidahnya
Pedang pusaka menembus gua terlarang
Alangkah nikmatnya melebihi dari madu "

Pada jaman Dinasti Ming, erotisme mulai merambah keseni lukisan woodcut, lukisan yang dibuat dengan cara mencetak gambar yang telah diukir pada sebidak kayu, kebanyakan dari lukisan-lukisan ini menggambarkan posisi atau jurus berhubungan seksual ( seperti contoh gambar diatas ) yang mengajarkan berbagai posisi yang mempu mengantar wanita sampai di surga dunia. Para seksologi Tiongkok kuno percaya kaum wanita punya stamina seks yang jauh lebih kuat daripada kaum pria,itulah sebabnya harus disiasati supaya pria menang terus.


1 comment:

  1. Asyik banget penggunaan kata-katanya. Ayo donk posting lebih banyak lagi soal beginian

    ReplyDelete