9/10/08

Kamasutra China : Sex dan Kesehatan

Rahasia Seks Tiongkok Kuno bagian 2

Selama ribuan tahun, masyarakat China kuno secara intensif memiliki rasa ketertarikan yang kuat untuk mempelajari keterkaitan hubungan seks, kesehatan, dan panjang umur. Hasil penelitian mereka ini tercakup di dalam apa yang selanjutnya disebut sebagai " Seni bercinta di kamar peraduan " . Intinya dari pengetahuan tentang seks ini dikembangkan oleh para filsuf Taoisme dan para ahli sains yang sangat berambisi memiliki umur panjang. Sebelum menemukan teknik memperpanjang umur lewat kegiatan seksual, mereka pada awalnya menempuh jalan magis serta penggunaan bahan-bahan kimia dan ramuan.

Lantaran dikembangkan oleh golongan elit intelektual seperti tabib, sin she, pejabat, dan sastrawan. Seni bercinta ala Tiongkok dengan teori Yin dan Yang, teknik erotis, serta panjang umur ini kemudian menjadi populer di kalangan aristokrat, dari merekalah lahir teknik melatih otot dan saraf seksual, bahkan tercipta pula berbagai alat bantu seks, misanya penis buatan, yang sangat memuaskan kedua belah pihak, dan dapat berkali-kali mencapai orgasme buat wanita.

Ketika ilmu kedokteran Barat masih belum populer. Salah satu selir kaisar Han Cheng Ti (memerintah 32-36 SM) yang bernama Chao Fei Yi sudah mempraktekkan senam seks dan minum ramuan yang bisa membuat kaisar terkecoh dan mengiranya masih perawan. Teknik semacam ini kemudian sangat terkenal di kalangan pelacuran.

Adapun penemuan lain yang lebih menghebohkan, seperti meminum obat kuat yang bisa membuat seorang pria ereksi selama berjam-jam.

Salah satu karakteristik khusus yang membedakan " Seni Bercinta di Kamar Peraduan China " denganseni bercinta dari tempat lain adalah konsep dasarnya, yakni kesehatan yang prima berasal dari kehidupan seks yang sehat, dan kehidupan seks yang sehat berakar dari kesehatan yang prima. Fokus Primbon Klasika Seks China lebih berpotensi pada kesehatan. Para Seksolog China kuno menganjurkan berbagai cara bercinta yang dapat membuat tubuh lebih fit, sekaligus bisa mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas.

Seperti yang dikutip dalam Klasika Seks yang berasal dari Dinasti Han (abad ke-2 SM), Seseorang yang secara teratur mengalami kenikmatan seksual akan mendapatkan ketenangan batin dan dengan sendirinya akan berumur panjang. Sebaliknya, bila dia mengabaikan hasrat seksualnya, maka hal ini akan berakibat buruk bagi kesehatan, bahkan dapat memperpendek umur. Dr. Sun Simiao menyebutkan dalam bukunya Precious Recipe, seseorang dapat hidup dengan sehat dan panjang umur bila secara teratur melakukan hubungan seks dua kali sebulan atau 24 kali dalam setahun, bila pada saat yang sama dia mengkonsumsi makanan yang sehat, maka dia dapat mencapai panjang umur, nasehat ini dibuktikan sendiri oleh Dr. Sun yang tetap awet muda dan aktif luar dan dalam ranjang pada usia 101 tahun.

Seks dalam khasanah pengobatan China diaplikasikan sebagai salah satu cabang pengobatan. Selama berabad-abad pula kitab klasik seks dicantumkan dalam bibliografi sejarah berbagai dinasti di Tiongkok kedalam kategori obat-obatan, dengan sendirinya petunjuk dan teknik yang terdapat di dalam primbon seks China terbatas pada petunjuk untuk melakukan pemanasan (foreplay), persetubuhan dan kehidupan seks yang sehat. sementara beberapa bagian dalam Kama Sutra menyebutkan tentang aktivitas seksual yang berbau " kekerasan " , seperti mengigit dan melecut. Posisi " jurus berhubungan seks " ala Tiongkok bersifat praktikal, bisa dilakukan oleh siapa saja asal sudah cukup umur. Inilah perbedaan dengan apa yang terdapat dalam Kama Sutra yang umumnya menuntut kemampuan Yoga bagi para pelakunya.

1 comment: