9/23/08

SexToys

Belakangan ini, aneka jenis Sextoys (Alat Bantuan Seks) sudah dijual di mana-mana, terutama di kota-kota besar Negeri kita. Maka tak dapat dipungkiri lagi, kian hari niscaya kian bertambah banyak. Bahkan banyak pasangan pria dan wanita dalam aktivitas seksual dewasa ini suka memanfaatkannya. Hingga sebagian besar mulai menggandrunginya, mereka yang terkendala seksual maupun yang normal. Akan tetapi, berbahyakah alat bantu seks yang berupa aneka jenis sextoys itu bagi kesehatan kita ?

Sementara kebanyakan masyarakat tetap berpandangan bahwa penggunaan sextoys itu, hanyalah orang-orang yang kurang normal, dan memiliki suatu perilaku kelainan seksual. Benarkah bahwa mereka para pemakai sextoys itu, tergolong orang-orang yang berkelainan perilaku seksual ? Jawabannya boleh saja benar, juga boleh jadi tidak.

Kalau penggunanya seorang pria homoseks, wanita lesbian, atau seseorang istri yang suaminya sudah tak mampu lagi melakukan hubungan seks, alias impotensi, ataupun sebagai alat bantu para pelaku onani maupun masturbasi. Maka sudah barang tentu permaanfaatan sextoys tadi, cenderung sebagai pelengkapan pemuas kebutuhan biologis akan pemyimpangan perilaku seksual mereka masing-masing. Namun, seandainya para pemakainya tadi, justru adalah para pasangan suami-istri, secara normatif, mungkin penghakiman bahwa "penggunaan sextoys itu karena ada kelainan perilaku seksual pasangan suami-istri".

Menilik pandangan banyak pakar seksolog yang menganjurkan, bahwa untuk mengatasi kejemuan dan rasa hambar kehidupan ranjang para pasangan suami-istri yang telah lama menjalani masa perkawinannya, maka ada baiknya pasangan bersangkutan menjalani kehidupan seksualnya, secara mencoba berbagai variasi-variasi baru yang sensual dan sangat disukai serta melakukan suatu tantangan baru yang lebih nikmat dan hebat bagi keduanya.

Belum lagi, manakala penggunaan sextoys tadi oleh pasangan suami-istri yang salah seorang di antara pasangannya terkendala seksual akut, misalnya pihak sisuami menderita impotensi, pihak si istri menderita frigiditas akut, tentunya pengunaan "dildo" , "vibrator" yaitu sejenis alat khusus untuk merangsangkan bagian clitoris pada vagina seseorang wanita penderita frigit, hal ini tentu sangat membantu dan menciptakan kebahagian hidup di ranjang, sekaligus menjaga ke rukunan rumah tangga pasangan yang bersangkutan.

Berbahayakah pengunaan sextoys itu ? Cobalah kita dengarkan komentar seorang pakar seksolog. "Semuanya tentu tergantung dari kemanfaatannya, kalau memang pasangan suami-istri membutuhkannya ? Why not ?" kata seorang pakar seksolog, sekaligus juga guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana , Denpasar, Bali. Prof DR dr Wimpie Pangkahila.

Para wanita yang menggunakan vebrator, umumnya bagi mereka yang sulit mendapati orgasme dalam berehubungan seksual. "ya, boleh saja, sebab dirinya mengalami gangguan fungsional seksual". ulas Wimpie. "Bagi mereka yang memang membutuhkannya, maka penggunaan peralatan bantuan seks tidaklah ada bahayanya, tentu saja selama penggunaannya sendiri secara memenuhi persyaratan fisiologis dan higienis kesehatan, khususnya dalam penggunaan vibrator".

Bagaimana dengan Anda sendiri ?

No comments:

Post a Comment