8/21/10

Hamil Bikin Gampang Orgasme

Kehamilan memang tidak harus membuat Anda menghentikan aktivitas seks. Namun, jika dokter mengatakan bahwa kehamilan Anda bermasalah, sebaiknya Anda memang tidak melakukan hubungan intim. Yang dimaksud bermasalah adalah jika bayi terlilit tali pusar, kehamilan yang berisiko pendarahan, atau bayi sungsang.

Anda juga tidak disarankan untuk melakukan hubungan seksual saat air ketuban pecah atau ada bercak darah sebab hal tersebut pertanda bahwa jabang bayi memiliki sejumlah masalah yang mungkin bisa mengakibatkan persalinan lebih dini.

Namun ketika Anda mampu melakukan hubungan seksual saat kehamilan, ada kemungkinan Anda bahkan merasakan orgasme yang sangat intens. Pelatih dan konsultan kehamilan, Danielle Cavalluci, yang bersama Yvonne K Fullbright, PhD, menulis buku Your Orgasmic Pregnancy: Little Sex Secrets Every Hot Mama Should Know, menjelaskan bahwa perempuan yang hamil bahkan bisa mengalami orgasme berulang.

"Seluruh area kelamin, panggul, dan rahim yang terisi dengan pembuluh darah menjadi lebih membesar sehingga daerah vagina Anda akan lebih sensitif. Apa pun rangsangan yang datang, bahkan sekadar fantasi seksual, bisa menyebabkan atau mendorong Anda mencapai orgasme," ungkap Cavalluci.

Orgasme juga tidak memberikan efek buruk bagi janin. Yang Anda rasakan hanyalah bagian bawah tubuh Anda seperti sedikit dipijat. Perut juga terasa lebih berat saat orgasme. Saat itu, kontraksi otot-otot perut sama seperti biasanya, tetapi beban akibat bayi menyebabkan perut terasa lebih berat.

Meskipun demikian, orgasme tidak selalu bisa Anda dapatkan. Sering kali pada trimester ketiga, rahim Anda tidak dapat sepenuhnya mendapatkan kontraksi orgasme karena ukuran bayi. Anda mungkin sangat terangsang, tetapi tidak bisa mencapai klimaks.

Kompas

8/20/10

Bercinta di Bulan Puasa

Bagi umat Islam, Ramadan adalah bulan mulia untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Bagi sebagian orang, aktivitas seksual pada bulan ini dihindari, terutama para wanita.

Berbagai alasan seperti tidak ingin menodai bulan Ramadan, kelelahan menyiapkan makanan berbuka dan sahur atau ingin sepenuhnya beribadah. Bulan Ramadan bukan berarti pasangan suami-istri juga harus berpuasa dari seks.

Seperti dikutip dari Islamqa, hubungan intim suami-istri haram dilakukan pada siang hari. Jika pasangan melakukannya di siang hari, ada kafarat (denda) yang harus dijalani yakni memerdekakan seorang budak, jika tak memungkinkan berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang fakir miskin.

Sementara hubungan seksual suami-istri diperbolehkan dilakukan malam hari hingga awal fajar.

Beberapa tips agar aktivitas bercinta tetap berjalan lancar selama Ramadan:

1. Lakukan dengan niat ibadah
Melakukan hubungan seks pada malam hari saat Ramadhan justru berpahala, karena termasuk ibadah. Karena itu, jangan terbebani dan lakukanlah dengan hati senang dan ikhlas. Anda berdua akan lebih menikmatinya.
 
2. Atur waktu
Pintar-pintarlah mencari waktu yang tepat melepaskan hasrat karena waktu yang relatif sempit selama Ramadan. Setelah berbuka di sore hari hingga tarawih, Anda masih punya waktu beberapa jam hingga masuk waktu sahur. Manfaatkan waktu ini untuk bermesraan dengan pasangan.

3. Lakukan seks kilat
Selama berpuasa, kita harus menjaga agar fisik tidak lemah di siang hari. Apalagi jika kedua pasangan sama-sama bekerja. Jika selama ini durasi seks bersama pasangan lebih lama, usahakan lakukan lebih cepat, agar tenaga tak terkuras. Rasa malas karena harus mandi besar bisa dikurangi dengan mandi air hangat agar tak kedinginan.

4. Saling mengerti
Anda dan pasangan harus memiliki pikiran yang selaras, tanpa ada keinginan memaksakan kehendak atau menang sendiri. Bila salah satu dari pasangan enggan, pasangan lainnya harus mengerti. Jika hubungan intim suami-istri dilakukan dengan cinta, selain pahala, pasangan bisa menghapuskan dosa-dosa.

VivaNews

Tidak Bergairah Pasca Melahirkan

Tanya:
Saya (27) ibu seorang balita berusia 8 bulan. Setelah melahirkan hingga kini, saya merasa sangat sulit bergairah. Apalagi, sampai saat ini saya masih belum dapat memisahkan anak dari saya. Kami masih tidur bersama, karena pada malam hari biasanya ia bangun dan menangis.

Akibatnya, saya sering menolak jika suami mengajak bercinta. Jika pun melakukan hubungan seks, saya merasa sakit di bagian organ intim, karena lecet. Saya takut jika hal ini berlangsung terlalu lama, bisa membuat perkawinan saya retak. Apa yang harus saya lakukan?

trixxx@gmail.com

Jawab:
Minat terhadap seks tidak dapat dipisahkan dari masalah hormonal. Pada saat sesudah melahirkan, seorang wanita mengalami perubahan hormonal yang cukup besar di dalam tubuhnya.

Apalagi jika wanita tersebut menyusui. Pada saat menyusui, hormon yang diperlukan untuk kegiatan menyusui berada dalam tingkat yang paling tinggi. Sementara itu, jumlah estrogen akan menurun, sehingga dengan sendirinya minat untuk bercinta akan surut juga.

Pengaruhnya akan juga terasa pada proses lubrikasi. Tak heran jika Anda mengalami lecet atau luka sehabis bercinta, karena kurangnya cairan lubrikasi. Tidak ada gairah juga akan menimbulkan kesulitan dalam mencapai orgasme. Penyebab lain yang mungkin adalah longgarnya otot-otot liang vagina setelah melahirkan.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat melakukan latihan kegel yang bertujuan mengencangkan otot-otot di seputar liang vagina dan dasar panggul. Latihan ini sangat mudah dan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Cobalah dulu mengidentifikasi otot-otot vagina Anda, lalu mulailah berlatih.

Jangan menuruti perasaan Anda yang selalu enggan untuk melakukan hubungan seks.. Gunakan pelumas buatan, untuk mencegah rasa sakit di bagian organ intim.

Jika hasrat bercita tidak muncul juga, masalah perubahan hormonal di dalam tubuh Anda tentunya perlu juga diatasi. Untuk itu, berkonsultasilah secara langsung kepada dokter ahli ginekologi.

8/19/10

Penyebab Payudara Kendur

KOMPAS.com -  Saat perempuan mencapai usia tertentu, payudaranya akan mengendur. Hal itu wajar karena kelenjar susu mengecil, sehingga ada ruang kosong dalam kulit pembungkus payudara.

Kekenduran itu juga bisa diakibatkan perubahan tubuh yang drastis, sehingga lemak dalam payudara berkurang. Sementara kondisi itu tidak disertai mengecilnya kulit pembungkus payudara.

Seorang insinyur pesawat terbang kelahiran Newport, Texas, Amerika Serikat, Ir. N.O. Brantly menyatakan, seperti pesawat terbang, tubuh manusia juga terkena hukum gravitasi. Bagian tubuh itu terutama yang menonjol dan tidak disangga, misalnya oleh otot atau tulang. Tonjolan yang dimaksud adalah payudara.

Pendapat tersebut dibenarkan Dr. Melissa S. Luwia, MHA, dari Yayasan Kanker Indonesia.  Karena menonjol dan tidak punya otot, payudara sangat terpengaruh gaya gravitasi. Itu sebabnya, menggantungnya (suspensi) organ ini mesti disangga oleh alat tertentu. Alat itu biasa kita sebut bra, kutang, penyangga payudara, atau BH (breast holder).

Menurut Brantly, BH justru merupakan penyebab terbanyak yang membuat payudara tidak indah. Sayangnya, tidak banyak perempuan yang menyadarinya. Mereka tidak tahu, seperti apa BH yang terbaik untuk menunjang keindahan payudara.  

Berikut beberapa faktor penyebab turun dan kendurnya payudara selain hal-hal yang sudah disebut.

1.  Melahirkan dan menyusui. Ukuran payudara semakin berkembang seiring dengan usia kehamilan. Membesarnya payudara membuat massanya bertambah. Akibatnya, tarikan ke bawah semakin kuat.

2. Terlalu besar dan terguncang. Mirip dengan kasus ibu menyusui. Massa payudara mempengaruhi tarikan gravitasi. Semakin besar massa, semakin besar juga gaya gravitasinya, apalagi kalau payudara selalu terguncang, khususnya pada para atlet.

3. Tidak ada penyangga. Membiasakan diri tanpa BH akan menyebabkan kendur, apalagi bila ukuran payudara tergolong besar.

4.  Kebiasaan buruk. Tidur miring bisa membuat payudara kendur. Ini bisa dijelaskan dengan teori gravitasi bumi. Pada tidur miring, payudara tidak ada yang menyangga sama sekali, kecuali oleh BH. Berbeda dengan tidur telentang, karena payudara disangga oleh tubuh.

5.  Penyakit. Penyakit seperti TBC (tuberkulosis) atau kanker bisa mengakibatkan payudara menjadi kecil, kendur, atau turun. Ini karena virus dan sel ganas yang merusak organ tubuh.

6.  Kurang gizi. Walau konsumsi makanan bergizi lebih berguna untuk mengencangkan kulit, faktor ini sangat penting. Penyakit seperti TBC atau kanker bisa muncul akibat kurang gizi. Makanan seperti kubis, kacang kedelai, tempe, susu kedelai, dan bawang putih sangat bagus untuk mencegah kanker payudara.

7.  Perlakuan kasar. Setiap inci dari tubuh kita harus diperlakukan secara halus, apalagi payudara. Perlakuan kasar seperti meremas-remas terlalu kuat, sangat menentukan keindahan payudara. Juga bila kita menggunakan BH yang membuat payudara tertekan, terjepit, dan lain-lain.

8.  Kesalahan memakai BH. BH terlalu kecil, terlalu kencang, atau dibuat dengan bahan tidak bagus, bisa menyebabkan payudara tidak sehat. Akibatnya, payudara menjadi kendur dan turun.

Payudara Asimetris

TANYA :  Halo dokter yang baik! Saya mempunyai ukuran payudara yang berbeda (asimetris). Perbedaan antara keduanya cukup terlihat, karena menurut saya ukurannya memang berbeda cukup jauh, sekitar beda satu ukuran cup. Orang bilang apabila ukuran tidak sama itu wajar. Tetapi kenapa ukuran saya terlihat sekali berbeda, kadang-kadang sampai bingung ingin menggunakan bra yang ukuran cupnya apa.

Saya merasa payudara ukurannya berbeda sudah dari SMA, tetapi kenapa semakin saya dewasa perbedaan itu jadi lebih terlihat. Kenapa bisa begitu ya dok? Saya ngeri itu penyakit. Adakah cara untuk  menyamakan ukuran payudara sehingga enak dipandang mata dan membuat saya lebih percaya diri? Thank you Dok

Ute 23 tahun


JAWAB : Mbak Ute yang sedang bingung, sebagai wanita saya dapat mengerti kekhawatiran dan kebingungan anda. Ukuran payudara yang berbeda memang bisa sangat membingungkan anda dan berpikir apakah saya normal? Sebenarnya ukuran payudara yang berbeda memang sering dan umum dialami wanita. Tidaklah masalah bila ukuran payudara anda berbeda karena tidak ada manusia yang lahir dengan sangat simetris untuk kedua payudara.

Akan tetapi, apabila ukuran anda sangat jauh berbeda dan anda sendiri merasa khawatir akan ukuran yang berbeda itu, maka ada baiknya
anda menemui dokter anda karena dokter akan bisa memeriksanya dengan
lebih detail dengan melakukan pemeriksaan fisik terhadap payudara anda.
Jika perlu, maka dapat menggunakan alat bantu sehingga pemeriksaan bisa lebih menyeluruh dan mendetail.

Memang, seiring dengan perkembangan usia maka payudara akan bertambah besar akibat hormon yang bekerja menjelang dewasa. Mengenai pertanyaan anda apakah payudara dapat disamakan besarnya, saya rasa kalau dengan cara alami akan sangat sulit. Tapi, bila anda menginginkan agar sama demi kenyamanan pribadi, maka bicarakanlah hal ini dengan dokter anda dan diskusikan kemungkinan tindakan yang dapat dilakukan. termasuk kemungkinan operasi.

Saya harap jawaban saya bisa membantu kebingungan Mbak Ute. Salam manis untuk anda.

Bersama dr.Intan Airlina Febiliawanti
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Residen Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia