11/27/08

Membangun Hubungan Paska Selingkuh

Perselingkuhan biasanya meninggalkan perasaan terkhianati, merasa bersalah dan marah. Butuh waktu sebentar untuk menghancurkan kepercayaan, tetapi butuh waktu lama untuk membangunnya kembali.

Saat rahasia perselingkuhan akhirnya terkuak, baik berangsur-angsur atau tiba-tiba, shock adalah perasaan yang pertama akan dialami pelaku selingkuh. Ketika shock telah lewat, perasaan yang tertinggal adalah marah, sedih, bingung dan mungkin merasa dipermalukan.

Kebanyakan pelaku selingkuh akan terus bertanya-tanya mengapa semua ini terjadi dan berpikir adakah kemungkinan hubungan mereka bisa diselamatkan. Perselingkuhan adalah titik balik perubahan sebuah hubungan, tetapi tidak selalu tanda akhir dari hubungan.
Pada mulanya mungkin pelaku selingkuh akan merasa bahwa hubungan tidak akan kembali normal, tetapi dengan kesabaran dan niat yang kuat, semua akan bisa bertahan.

Orang yang melakukan selingkuh sebaiknya mengkaji alasan pribadi yang mendorong penyimpangan ini dan memikirkan apa yang perlu dirubah untuk menghindari godaan di kemudian hari.

Ada keinginan untuk berjanji dan membuat komitmen bahwa selingkuh tidak akan pernah terjadi kembali.

Siap menerima tanggung jawab atas ulah yang telah dilakukan meskipun mungkin terasa tidak adil.

Perlu pembicaraan terbuka mengenai apa yang terjadi sehingga diketahui akar masalah untuk perbaikan di kemudian hari.

Pelaku selingkuh harus meyakinkan pasangan bahwa ia adalah cinta sejati, dan telah belajar banyak dari kesalahan yang dibuat. Jika dirasa perlu, bisa mendatangi lembaga konseling perkawinan untuk meminta saran.

Dengan dukungan keluarga, teman, ahli terapi dan pengertian diantara pasangan sendiri, tidak menutup kemungkinan pasangan dapat mengakhiri perselingkuhan dan kembali membangun hubungan yang mungkin lebih kuat.

Jangan pernah ragu untuk mengakui kesalahan, karena setiap orang tidak pernah luput dari kesalahan. Jadikan kesalahan sebagai pelajaran untuk selalu memperbaiki diri.

No comments:

Post a Comment